|
Metode dan Algoritma | GRATIS BIMBINGAN PROGRAM SKRIPSI INFORMATIKA . Anda bisa melakukan konsultasi tentang GRATIS BIMBINGAN PROGRAM SKRIPSI INFORMATIKA melalui form di samping kanan !!!
GRATIS BIMBINGAN PROGRAM SKRIPSI INFORMATIKA
Kami adalah biro jasa konsultan yg melayani konsultasi, bimbingan, pengerjaan dan analisis data Disertasi (S3), Tesis (S2) dan Skripsi (S1). Kami telah banyak mengerjakan berbagai Disertasi, Tesis, dan Skripsi dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi Swasta dan Sekolah Tinggi Kedinasan.
Visi Kami :
Menjadi Konsultan Disertasi, Tesis dan Skripsi terdepan di Indonesia
Misi Kami :
Memberikan pelayanan yg terbaik kepada pelanggan
Jasa profesional konsultan tesis, skripsi, tugas akhir & disertasi bidang informatika komputer. Sejak 2006 membantu lebih dari 350 mahasiswa S1 / S2 IT di seluruh Indonesia hingga internasional / dunia. Kami merupakan pilihan terbaik Kalian untuk memberikan solusi atas permasalahan studi Kalian
CONTACT ORDER :Project Graduate
http://www.project-graduate.com
blog : http://www.metode-algoritma.com
Email: info@project_graduate.com
SKRIPSI adalah tugas akhir yg harus dilaksanakan oleh mahasiwa untuk memperoleh gelar kesarjanaannya. Berdasarkan wawancara yg dilakukan terhadap mahasiswa yg sedang menyusun skripsi diketahui bahwa banyak mahasiswa tingkat akhir yg mengalami kesulitan dalam menyusun skripsi, diantaranya :
- Menemukan dan merumuskan masalah
- Menentukan judul .
- Menyusun proposal penelitian
- Menyusun sistematika skripsi
- Kesulitan mencari literatur
- Kesulitan dalam menentukan metode penelitian
- Kesulitan dalam analisis data
- Kesulitan menuangkan ide kedalam bahasa ilmiah
- Kesulitan berkomunikasi dengan dosen pembimbing
- Kesulitan memahami statistik penelitian
- Ketakutan menghadapi siding
- Kesulitan menemukan contoh skripsi
- Dana dan waktu yg terbatas
Kesulitan-kesulitan tersebut pada akhirnya akan membuat stress, rendah diri, frustasi, kehilangan motivasi, menunda penyusunan skripsi dan bahkan ada yg memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsinya. Hal ini sangat merugikan bagi mahasiswa itu sendiri dan orangtua nya, mengingat tinggal satu langkah lagi untuk mencapai gelar akademik yg menjadi impiannya. Usaha bertahun-tahun dalam mengikuti kegiatan perkuliahan akan menjadi sia-sia karena kegagalan dalam menyusun skripsi.
Apakah kesulitan ini juga yg oleh saudara?
Jika jawabannya ya…., maka cara yg paling sederhana dan mudah adalah melakukan konsultasi dengan orang yg mengetahui masalah yg saudara hadapi. Konsultasi yg yg ideal adalah konsultasi tatap muka, karena masalah saudara dapat dibantu secara cepat dan tepat. Namun bila tidak memungkinkan, konsultasi dapat pula dilakukan via email, mengingat teknologi informasi memungkikan untuk itu.
Jika saudara mahasiswa pertanian, peternakan, perikanan, teknologi pertanian, kehutanan, mipa, ekonomi, manajemen atau informatika, maka saudara berkesempatan untuk berkonsultasi dengan kami.
Jasa konsultasi yg kami berikan adalah MEMBIMBING (bukan membuatkan) penyusunan skripsi yg berkualitas dengan sentuhan bimbingan ayah terhadap anaknya.
Untuk bimbingan diberikan secara GRATIS, ya GRATIS , baik secara TATAP MUKA ataupun melalui email. Bimbingan secara gratis ini diberikan sebagai rasa terima kasih kami telah memperoleh gelar akademik dengan beasiswa dari pemerintah.
Kata manusia bijak, manusia yg berkualitas dapat dilihat dari caranya menghargai waktu. Kata para pemuka agama, menghargai waktu itu mesti seimbang dunia dan akhiratnya.
Pernyataan di atas memang bijak. Intinya waktu tak akan pernah beristirahat sejenak. Ia akan terus berjalan, peduli amat kita mau memanfaatkannya atau bahkan menyia-nyiakannya. Hm, Kaliani saja bisa istikomah atas pemikiran tersebut, tentu waktu akan ‘ramah’ pada kita dgn sendirinya. Heuheu
Kamis, 02 Mei 2013
Hari ini saya dkk membuat janji dgn dosen pembimbing 2 untuk melakukan bimbingan skripsi. Seharusnya jadwal kami itu pagi, namun beliau ternyata mesti melakukan upacara Hari Pendidikan Nasional dulu. Maklum, selain menjadi dosen, beliau juga tercatat sbg guru sebuah SMA negeri. Maklum juga, saya dkk tak ingat peringatan tanggal 02 Mei tersebut, tahu-tahu juga dari akun yg ramai mengupdate status. Hehehe
Malaaas sekali jika jadwalnya mundur seperti itu. Mengetahui bimbingannya pagi, saya jadi ‘on fire’. saya dkk memang sangat menanti waktu bimbingan. Bagaimanapun, kami perlu berkonsultasi mengenai konten dan strukturnya. Tetapi begitu jadwalnya menjadi siang, semangatku bagai kerupuk yg terguyur hujan. Melempem. jika bukan karena dorongan teman, mungkin sekarang saya telah menyesal.
Alhasil aku, Tita, Dewi, Teh Fera dan beberapa yg saya lupa namanya, hadir bimbingan sekitar pukul satu siang. Untuk bimbingan kali ini, Ibu dosen lebih teliti dan detai memeriksa hasil kerja kami. Karena saya urutan kedua, tak berapa lama kemudian isi kertas calon skripsiku pun beliau komentari. Hasilnya, saya mesti lebih teliti dalam mengutip teori, menyimpulkan, mencantumkan contoh-contoh kalimat, memperdalam materi ‘context’ dan syukurlah beliau merestui untuk melanjutkan kerja pada bab berikutnya.
Tetapi, ini nih yg membuatku bingung; kata beliau sesekali saya mesti menyelipkan kata ‘the writer’ dan jangan ‘the study’ terus, sedangkan menurut pembimbing 1-ku ungkapan semacam ‘the writer/researcher/author’ itu ungkapan yg narsis dan sebaiknya dihindari. Beliau juga memintsaya untuk menulis outline berdasarkan prodi saja, berbeda lagi dgn dosen pembimbing 1-ku yg telah merekomendasikan outline-nya sendiri. Usai beliau membimbingku, saya tercenung sejenak. Gamang juga sejenak. Akhirnya saya hanya bisa mengonsep rencana-rencana untuk melakukan revisi dan melanjutkan analisis.
Karena hasil kerjsaya telah selesai dibabat habis, saya sedikit kesal hendak melakukan apa. Kulirk sana-sini semuanya sibuk dgn kertas masing-masing. Iseng-iseng kulihat Dewi yg kebagian urutan akhir bimbingan tengah menatap kertas-kertas lain.
“Liat judulmu, Dew!” seruku sambil pura-pura memerhatikan kertas kerja Dewi, padahal tentu saja saya telah mengetahuinya. Dewi sendiri pasrah saja menyodorkan kertas tersebut dgn raut aneh, “Masih ini judulnya?” tanysaya lagi sekadar bercKalian.
“Hahaha. Ya iyalah!”
“Yakin gak mau ganti?”
“Udah tanggung nyemplung, jalani aja.”
“Wuih! Katanya susah?”
“Yakin aja lah, lorong panjang pun pasti ada titik terangnya,” katanya lagi membuatku tak berselera untuk mendebatnya.
Ucapan Dewi terakhir membuatku menyesali rasa malas yg pernah saya rasakan sebelum berangkat bimbingan. Kaliani saja saya menuruti si rasa malas, tentu saya telah membunuh waktuku sendiri. Kemungkinan tak akan tercipta suasana bimbingan seperti Kamis lalu dan kemungkinan kecil juga saya tak akan mendengar secuil nasihat berharga temanku itu.
Hari ini menjadi salah-satu hari yg paling saya tunggu. Pasti teman-temanku yg senasib pun sama-sama menantinya. Ya, sekarang adalah jadwal bimbingan skripsi dgn para dosen pembimbing 1. Karena mereka merupakan dosen dari UPI Bandung, pertemuan dan waktu bersama mereka pun menjadi sangat berharga.
Atas rekomendasiku, saya dan Tita berangkat 1 jam lebih telat. Kebiasaan jadwal dosen Bandung yg telah 1 jam-an membuat kami sedikit malas untuk sekadar bermalas-malasan karena menunggu lama. Beda halnya di rumah, kami bisa melakukan pekerjaan rumah dulu, menonton tv dulu atau kembali merevisi bakal calon skripsi. Heu
Tak lama setelah kami tiba di kampus 1, para dosen datang. Aku, Tita, Lia, Intan dkk segera membuat absensi bimbingan. Dari sekitar 42 mahasiswa, saya kebagian nomor urut 6. Kami pun segera ‘merapat’ ke sebuah kelas ‘langganan’ di lantai 2 bersama sang dosen, Pak Iwa. Seperti biasa, kami menempati kursi-kursi depan. Namun,
“Kok ada yg memakai jas almamater? Emang lagi ngapain?” tanya beliau.
“Lagi sidang komprehensip, Pak,” jawab kami. Kebetulan hari itu tenga diadakan sidang komprehensip gelombang 1. saya sendiri berniat mengikutinya di gelombang 2.
“O, ya udah yg mau sidang dulu. Yuk mari bimbingannya duluan,” putus beliau.
saya melihat ke sekitar. yg memakai jas almamater ada sekitar 3-4 manusia. saya memperkirakan nomor urutku menjadi sekitar 10-11. Meski kecewa, kami berusaha merelakan. Tetapi lama-lama yg memakai jas almamater makin banyak. Temanku nyeletuk,
“Terus aja terus jas kuning, percuma absen awal juga kalo keselip mulu mah!”
“Apa mesti pinjem jas dulu, yah?” timpalku.
saya mengedarkan pKalianngan. Kali ini yg nampaknya hendak sidang makin banyak saja. Kebetulan ada yg posisinya dekat, di belakangku. saya pun bertanya,
“Emang sidangnya belum, A?”
“Belum euy!”
“Emang berapa nomor urut sidangnya?”
“Aa mah masih jauh, nanti kayaknya kebagian siang atau sore deh!”
Glek!!!
Ini nih yg luput dari pertimbangan dosen pembimbing 1 kami… Urutan berapapun, selama ada jadwal sidang komprehensip, terus saja didahulukan. -_-‘
Semakin lama waktu semakin memanjakan mereka yg hendak sidang, walaupun jelas-jelas mereka baru saja datang. Meski saya dkk duduk di urutan depan, tapi tak bisa rasanya jika kami mesti mengheningkan cipta. Demi menunggu waktu giliran, kami pun terus saja mengobrol, ngemil dan poto-poto. Barulah ada instruksi yg membuat kami diam sejenak,
“Dari tadi saya merasa bersalah yah sama yg udah datang duluan terus kebagian absen awal. Kasian mereka menunggu lama terus antriannya keselip sama yg baru dateng. Udah deh sekarang mah dari urutan 1 berdasarkan absen aja. Sekarang mah meski yg mau sidang jika datangnya belakangan ya maaf saja urutannya sesuai dgn kedatangan saja. Silakan nomor 1 dan 2 maju…”
saya mengembuskan napas lega. Secara dari tadi waktu kami terbuang sia-sia, padahal sengaja kami ingin segera bimbingan sebab memang telah tersusun rencana-rencana setelahnya. Ya meski keputusannya terkesan telat, tapi cukup memuaskan. Kami jadi kembali konsentrasi membuka bab demi bab yg hendak diajukan.
Beda dari bimbingan sebelumnya, kali ini prosesnya lebih detail. Meskipun dosen kami itu bertipe humoris dan gampang menggelontorkan guyonan, namun tak jarang juga ada yg kena ‘semprot’ begitu tajam disertai coretan-coretan merahnya. Beberapa membuat kami mematung dan menghentak jantung. Apalagi ketika nomor urut 5 dan 6 disebut!
Usai menghirup napas sepuasnya serta membaca “Laa haula walaa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘adziim”, saya pun melenggang maju bersama semanusia kawan. Kawanku nomor 5 dulu yg menerima wejangan. Perasaanku sedikit terusik ketika raut beliau telah capek dan kecewa. saya jadi buruk sangka beliau akan melampiaskan kemarahannya pada siapapun, meski kita tak salah. Hadeuh…
Tiba giliranku. Seperti biasa, beliau meminta kertas yg telah dicoret pada bimbingan skripsi sebelumnya. Kebetulan waktu itu hanya ada selembar kertas yg beliau coret, itupn pada bagian ‘research question-nya’. Sesaat setelah saya menyerahkan hasil kerja terbaru, beliau memeriksanya.
“Lumayan!” Beliau bergumam dan tanpa disangkan menyimpulkan senyumnya, “lumayan kali!”
“Ih Si Bapak mah…” katsaya dongkol, selalu saja dibuat ‘gondok’.
Bab awal lewat, nyaris tanpa komentar. Memasukki bab selanjutnya, ada satu halaman dalam sebuah paragraph yg mengganggu perhatian beliau.
“yg ini mah cara mengutipnya kurang tepat,” kata beliau sambil menuliskan sesuatu dgn tinta merahnya. saya mengikuti tulisan tersebut. Betapa terkejut dan sedihnya saya ketika tahu beliau menulis kata “plagiat” pada paragraph tersebut.
“Ih kok plagiat, Pak? Engga, kok! Engga plagiat! Kan dicantumkan sumbernya, dari George Yule halaman 9.”
“Ngutipnya bukan begitu. Salah ngutip itu udah jadi plagiat bahasa… benerin, ada caranya kok!”
saya hanya mendengus. saya kira “plagiat” tersebut disematkan karena saya telah diduga meng-copy paste. Ckckck…
Bab 2 hanya satu halaman. Bab selanjutnya 4 halaman sekaligus. Halaman yg satu, beliau memintsaya untuk ‘to the point’ menuliskan research design. Halaman berikutnya beliau memintsaya untuk merubah point-point analisis menjadi paragraph saja (padahal ketika saya membuatnya menjadi paragraph, dosen pembimbing 2-lah yg mencoretnya). Dua halaman selanjutnya, benar dugaanku, beliau hanya mencoret outline dari prodi (sesuai instruksi pembimbing 2). Jadilah 5 halaman yg hanya dicoret tak sampai sepertiga kertas, paling kata ‘method’ mesti diubah menjadi ‘design’, terus kata ‘collecting’ menjadi ‘collection’, dst. Perbedaan pKalianngan antara pembimbing 1 dan 2 menjadi salah-satu alasan besar saya mesti merombak outline bab 3 yg tak sampai 5 kata.
Bimbinganku usai. Meski dicoret-coretnya ‘nanggung’, namun ada kelegaan tersendiri. saya jadi tak gamang lagi. Apapun alasannya, saya akan menuruti pembimbing 1 saja. dgn penyampaian santun, saya rasa pembimbing 2 akan memahaminya.
ActionScript AS3 ASP.NET AJAX C / C++ C# Clipper COBOL ColdFusion DataFlex Delphi Emacs Lisp Fortran FoxPro Java J2ME JavaScript JScript Lingo MATLAB Perl PHP PostScript Python SQL VBScript Visual Basic 6.0 Visual Basic .NET Flash MySQL Oracle Android
Related Post :
Judul: GRATIS BIMBINGAN PROGRAM SKRIPSI INFORMATIKA
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh proG
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh proG
Anda sedang membaca artikel tentang
GRATIS BIMBINGAN PROGRAM SKRIPSI INFORMATIKA, Semoga artikel tentang GRATIS BIMBINGAN PROGRAM SKRIPSI INFORMATIKA ini sangat bermanfaat bagi teman-teman semua, jangan lupa untuk mengunjungi lagi melalui link
GRATIS BIMBINGAN PROGRAM SKRIPSI INFORMATIKA.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar